BAB I
PENDAHULUAN
A. Urgensi pembahasan
Islam adalah agama yang syamil,Alloh dan rasul lebih mengetahuai kebutuhan hambanya,dalam hal ini perhatian yang di berikan tidak saja dalam masalah akhirat tetapi juga masalah dunia,di antaranya pendidikan jasmani,pendidikan sosial ,pendidikan in telek dan pendidikan seks.
Alloh SWT sudah membekali berbagai potensi dalam manusia untuk itu yang di contohkan Rasulullah SAW.
Untuk berjalan sesuai dengan aturan agama ,maka rasulullah sudah memberikan pedoman melalui hadits yang beliau tinggalkan,tujuan dari mempelajari hadits ini adalah bagaimana berjalan sesuai dengan aturan agama.
B. Ruang lingkup pembahasan
1. Pendidikan Jasmani
2. Pendidikan sosial
3. Pendidikan intelek/akal
4. Pendidikan seks
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadits tentang Pendidikkan Jasmani
1. Bunyi hadits dan terjemahannya
حد ثنا هناد ، حد ثنا أبوالأحوص عن أبي إسحاق عن جري النهدي عن رجل من بني سليم قال : {{ عدهن رسول الله صلى الله عليه وسلم في يدي أو في يده : التسبيح نصف الميزان والحمد لله يملؤه . والكبير يملأ ما بين السماء واللأ رض ،
والصوم نصف الصبر ، والطهور نصف اللإيمان}} روا ه الترمذي
Artinya
2. Informasi Mu’jan
Setelah pemakalah mendapatkan haditsnya, kmudian menelusurinya ke mu’jam dengan menggunakan potongan hadits طهر dan pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat dalam mu’jam jilid IV, terdapat dalam beberapa kitab yaitu Shahih Muslim kitab Thaharah jilid satu, Sunan Tirmidzi kitab dakwah 86, Sunan darimy kitab wudhu’ 2, Ibnu Muhammad Hambali jilid 4, nomor 26, jilid 5,nomor 342,343,344,363,370 dan 372.
3. Asbabul Wurud
Sebagaimana diterangkan didalam”al jami’ul Kabir”bersumber dari ibnu Umar bahwa nabi telah kehilangan seorang laki-laki.Beliau bertanya :”Kemana dia?”salah seorang menjawab:”dia pergi bermain .”Rasulullah bersabda:”bagi kita ada bermain.Melempar Senjata bukan sembarang Permaianan.
4. Syarahan Hadits
Al Bazzar dan Thabrani meriwayatkan bahwa Rasululloh SAW bersabda ,”Hendaklah kamu memanah karena ia adalah permainanmu yang terbaik “ senada dengan itu,al bukhari meriwayatkan bahwa rasulullah SAW ,pernah memberikan motivasi kepada sahabat agar mereka bergairah memanah.
Hadits diatas menjelaskan tenteng keharusan adanya persipan untuk berperang.memperkuat stamina tubuh dan ketangkasan bukanlah sembarang permainan sekalipun tampaknya bukan ibadah tetapi faedah dan manfaatnya dapat memperlancar ibadah.
Memanah pada dasarnya adalah menggunakan senjata,senjata dapat berkembang sesuai dengan perubahan zaman.Karena pada saat ini senjata beraneka ragam ,maka anjuran memanah itu dapat pula berarti anjuran memanah itu dapat pula berarti anjuran menggunakan senjata yang modern.
5. Analisis kependidikan
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari pada kuman-kuman yang dapat menularkan penyakit. Islam sangat mementingkan kesehatan lingkungan, dalam hal ini kita jumpai didalam ajarannya banyak perintah terhadap kebersihan untuk kesehatan yang mendahului segala ilmu pengetahuan modren seperti kebersihan dan kerapian pakaian,kebersihan makanan dan minuman.
Kekuatan fisik merupakan bagian pokok dari tujuan pendidikan, maka pendidikan harus mempunyai tujuan kearah keterampilan fisik yang dianggap perlu bagi teguhnya keperkasaan tubuh yang sehat. Juga bertujuan menghindari situasi-situasi yang mengancam kesehatan fisik para pelajar. Kebiasaan-kebiasaan atau praktik-praktik yang mengembang tumbuhkan kesehatan pribadi dianjurkan, sementara kebiasaan yang membahayakan fisik mesti ditekan sekecil mungkin. Kebersihan jasmani dan penampilan yang baik dapat dicatat sebagai teladan dari kebisaan-kebiasaan yang diharapkan. Hal ini paling tidak merupakan salah satu implikasi yang tidak terlepas sejauh kebersihan itu diperhatikan, umpamanya perebuatan bersuci sebelum melakukan ibadah shalat atau mandi besar setelah melakukan persenggamaan dan perintah memakai pakaian yang bgus dan indah ketika hendak pergi ke mesjid untuk mendirikan shalat.
Ayat pendukung yang berbicara tentang pendidikan jasmani adalah;Q.s.Al baqoroh:247”Sesungguhnya alloh pilih dia di antara kamu (sebagai raja)atas kamu serta menambahkan dengan ilmu yang luas dantubuh yang kuat perkasa”
B. Hadits tentang pendidikan sosial
1. Bunyi hadits dan terjemahannya
أخبر ني عبد الله بن الهيثم بن عثمان قال : حدثنا عبد الرحمن بن مهدي قال: حدثنا سفيان عن بريد بن أبي بردة عن جده عن أبي مو سى قال : قال رسوالله صلى الله عليه وسلم :{{ المؤمن للمؤمن كاالبيان يشد بعضه بعضا }} وقال : {{ الخازن الأمين الذي يعطي ما أمربه طيبا بها نفسه أحد المتصدقين}} رواه سنن النسائ
Artinya : “ Dari Abu Musa, Nabi saw bersabda: sesungguhnya seorang mukmin bagi mukmin yang lain laksana satu bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain sambil memasukkan jari-jari tangannya satu sama lain”
2. Informasi Mu’jam
Setelah pemakalah mendapatkan haditsnya, kmudian menelusurinya ke mu’jam dengan menggunakan potongan hadits أمن dan pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat dalam mu’jam jilid satu, terdapat didalam beberapa kitab yaitu Bukhari kitab Musholimu 5, Shalat 88, Adab 36, Tirmidzi kitab Baro 18, Sunan Nasa’i kitab Zakat 67, Ibnu Muhammad Hambali jilid 4, nomor 404,405,409.
3. Asbabul Wurud
Setelah di teliti penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadits ini.
4. Syarahan Hadits
Dalam hadits ini,Rasulullah SAW ,memberikan motivasi pertsatuan antara sesamaorang beriman dengan metode perumpamaan.perumpamaan yang beliau gunakan sangat sederhana dan mudah di pahami oleh siapa saja melihatnya.
5. Analisis kependidikan
Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah ta’awun yaitu saling tolong menolong. Ta’awun diperintahkan karena keterbatasan manusia sehingga setiap orang tidak senantiasa mampu memnuhi seluruh kebutuhan pribadinya. Dengan mengerjakan secara gotong royong, segala sesuatu terasa lebih ringan. Rasulullah sangat menghendaki agar sesame manusia, khususnya umat Islam, senantiasa saling menolong dalam melakukan berbagai hal yang dibenarkan dalam agama..
Ayat pendukung dari hadits di atas adalah:Q.s Al Anfal dua puluh orang di 65”Wahai nabi ,gemarkanlah kaum mukminin berperang.jika ada dua puluh orang di antaramu yang berhati sabar,niscaya mereka akan mampu mengalahkan dua ratus orang musuh,dan jika ada seratus orang di antara kamu ,tentumereka dapat mengalahkan seribu orang kafir,karena mereka itu orang-orang itu orang –orang yang tidak mengerti.
C. Hadits tentang Pendidikan Intelektual/Akal
1. Bunyi hadits dan terjemahannya
“Dari Ibnu umar,ia berkata ;Rasulullah SAW ,bersabda :berpikirlah kamu tentang ciptaan alloh SWT dan jangan kamu memikirkan “esensi ,zat”Alloh.
2. Informasi Mu’jam
3. Asbabul Wurud
Kata ibnu Abbas :”pada suatu hari Rasulullah keluar menuju kaum yang sedang ramai memikirkan dan membicarakan Alloh.Rasulullah bertanya apa yang sedang kalian bicarakan ?”Mereka menjawab ,”kami sedang memikirkan zat Alloh”.Bersabdalah Rasululloh:”fikirkanlah olehmu tentang ciptaannya dan jangan fikirkan penciptaannya,sesungguhnya kamu tidak akan mampu,
4. Syarahan Hadits
Dalam hadits diatas rasululloh SAW mendorong umatnya agar berpikir sebesar-besarnya asal di daerah ciptaanya,alam semesta .akan tetapi karena keterbatasan akal,alloh melarang memikirkan zat Alloh karena menimbulkan kesalahan dan kerusakan.
5. Analisis kependidikan
Keterbatasan dan kelemahan indra disempurnakan oleh akal. Akal dapat mengoreksi kesalahan pengetahuan indrawi sebab akal mempunyai akal untuk mengetahui objek-objek yang abstrak yang logis. Al-qur’an mengakui akal sebagai salah satu alat untuk mendapatkan pengetahuan.
Ayat pendukung dari hadits ini adalah Q.s An nisa’:82”apakah mereka tidak mau memperhatiakan Al qur’an?
D. Hadits tentang Pendidikan Seks
1. Bunyi hadits dan terjemahannya
حد ثنا مؤمل بن هشام – يعني اليشكري – حدثنا إ سما عيل عن سوار قال أبو داود : وهو سوار بن داود أبو حمزة المزني الصيرفي، عن عمروبن شعيب عن أبيه ، عن جده قال : قال رسول الله صلى ا لله عليه وسلم {{ مروا أولادكم بالصلاة وهم أبناء سبع سنين واضربوهم عليها وهم أبناء عشر سنين ، وفرقوا بينهم في الضاجع}} رواه أبو داود
Artinya : “ Dari Abdullah, rasullullah saw. Berkata: suruhlah anakmu mendirikan shalat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkannya ketika ia berumur sepuluh tahun.( pada saat itu), pisahkanlah tempat tidur mereka.”
2. Informasi Mu’jan
Setelah pemakalah mendapatkan haditsnya, kmudian menelusurinya ke mu’jam dengan menggunakan potongan hadits صلو dan pemakalah menemukan bahwa hadits diatas terdapat dalam mu’jam jilid satu, terdapat didalam kitab yaitu Daud kitab shalat 26.
3. Asbabul Wurud
4. Syarahan Hadits
Hadits diatas menjelaskan perintah mendirikan sholat pada saat anak sudah berumur 7 tahun,jika sudah berumur 10 tahun belum juga mau mendirikan sholat maka rasullah memboleh anak untuk di pukul dalam rangka pendidikan terhadap anak.
Penjelasan hadits selanjutnya jika anak sudah berumur 10 tahun ,maka anak harus di pisahkan dari tempat tidur orang tuanya,mengapa demikian?Menurut muhammad Suwaid ,Karena saat itu nulari anak mulai tumbuh.lalu bagaiman pemisahan anak terjadi?yang dilakukan jangan sampai anak tidur dalam 1 selimut.jika keduanya tidur masing-masing dalam satu kasur,atau satu ranjang dengan selimut yang berbeda,tidak mengapa.Namun bila keduanya saling di jauhkan ,maka itu lebih baik dan lebih utama.
5. Analisis kependidikan
Islam memandang pendidikan seks ini secara universal, dimana pergaulan antara pria dan wanita tidak terbatas pada suatu lingkaran saja, tetapi dalam segala lingkaran.
Pada masa remaja awal terjadi perubahan jasmani yang cepat, yaitu dengan mulai tumbuhnya ciri-ciri keremajaan yang terkait dengan matangnya organ seks. Sehingga pertumbuhan fisik yang terkait dengan seksual ini mengakibatkan terjadinya goncangan emosi, kecemasan dan kekawatiran pada remaja, bahkan dengan kondisi ini juga akan dpat mempengaruhi kesadaran beragamanya, apalagi remaja itu kurang mendapatkan pengalaman atau pendidikan tentang agama.
Sebagai pendidik yang pertama dan utama, pendidikan keluarga dapat mencetak anak agar mempunyai kepribadian yang kemudian dapat dikembangkan dalam lembaga yang berikutnya, dan dapat mengkombinasikan antara pendidikan yang diperoleh di keluarga dengan pendidikan lembaga tersebut, sehingga pondok pesantren dan sekolah merupakan tempat peralihan dari pendidikan keluarga..
Adapun ayat pendukung dari hadits di atas adalah;Q.s Annisa’27-28
“Alloh hendak menerangkan (hukum-hukum syariat Nya)kepadamu dan memimpinmu kepada jalan-jalan yang benar,jalan(yang pernah di tempuh)orang-orang yang sebelum kamu (dari para nabi dan shalihin dan (hendak 0menerima taubatmu.Dan alloh Maha mengetahui lagi Maha bijaksana .Dan alloh hendak menerima taubatmu,sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya(dari kebenaran).Alloh hendak memberikankeringanan kepadamu,karena manusia di jadikan bersifat lemah”
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadits di atas berbicara tentang masalah pendidikan dalam jasmani,pendidikan akal,pendidikan sosial dan pendidikan sosial.islam dalah agama yang syamil ,maka sebagai hamba kita wajib belajar untuk menyeimbangkan berbagi kebutuhan dalam pendidikan sesuia dengan hadits yang di contohkan rasulullah.
Jika berbicara tentang pendidikan jasmani bagaiamana manusia mengatur pola makan,kemampuan fisik,karena alloh lebih cinta kepada umat yang kuat,demikian juga dengan pendidikan intelek,karena sesungguhnya rasul adalah seorang insan yang cedas,pendidikan sosial ,islam merupakn agama yang menutamakan perdamaian dan persaudaraan .maka bagaimana memiliki saudara yang banyak sudah di atur dalam islam,pendidikan seks juga sudah diatur dalam islam sedemikian rupa.
B. Saran
Dalam penulisan hadits pemakalah belum mencantum kan asbabul wurud,analisis yang sempurna dan hal lain lain yang berkaitan dengan makalh untuk itu mohon kritik dan saran dari pembaca.wassalamSW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar